IHSG Diprediksi Melemah ke 7.250 seiring Penantian Arah Kebijakan The Fed

, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi bergerak mixed cenderung melemah terbatas pada perdagangan awal pekan, Senin, 21 Juli 2025. “IHSG kami perkirakan bergerak dalam rentang level support 7.250 dan resistance 7.380,” kata Analis pasar modal Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi dalam keterangan tertulis pada Ahad, 20 Juli 2025.
Oktavianus mengungkapkan setidaknya dua sentimen yang bakal memengaruhi pergerakan IHSG besok. Salah satunya adalah penantian pasar terhadap pidato Gubernur The Federal Reserve ( The Fed ) Jerome Powell pekan depan, seiring dengan penantian arah kebijakan terlebih usai perilisan data inflasi yang melampaui ekspektasi pasar. “Sehingga akan cenderung membuat pasar menahan,” tutur dia.
Sementara itu, Oktavianus menyatakan kenaikan harga crude palm oil (CPO) menjadi sentimen positif untuk produsen. Ia mengatakan harga CPO naik ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Adapun IHSG kembali ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat lalu dengan naik 24,89 poin atau 0,34 persen ke level 7.311,91. Total volume transaksi IHSG saat itu mencapai 31,01 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 16,68 triliun. Tercatat 284 saham menguat, 324 saham melemah, dan 197 saham stagnan.
Secara sektoral, penguatan IHSG ditopang oleh indeks sektor teknologi yang melonjak 4,55 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur naik 3,23 persen dan sektor kesehatan naik 1,39 persen.
Sementara itu, sektor transportasi dan logistik mencatatkan pelemahan terdalam sebesar 1,28 persen. Disusul sektor barang konsumsi non-primer turun 1,22 persen dan sektor properti serta real estat melemah 0,86 persen.
Sedangkan Tim Riset Phintraco Sekuritas memproyeksikan adanya potensi pullback IHSG ke rentang 7.225-7.300 pada pekan depan. IHSG sempat menyentuh level tertingginya di 7.400 atau naik 1,55 persen pada sesi perdagangan Jumat. Namun, aksi ambil untung (profit taking) menekan penguatan indeks hingga menurun di level penutupan.
Euforia pasar terhadap sentimen positif seperti optimisme hasil perundingan tarif dagang AS serta pemangkasan suku bunga BI masih mendorong penguatan IHSG. "Selain itu kenaikan ini juga didorong oleh kenaikan saham-saham konglomerasi yang masih menunjukkan penguatan yang mulai terbatas," tulis analisis harian Tim Riset Phintraco Sekuritas, seperti dikutip dari Antara pada Jumat lalu.
Dari sisi eksternal, pasar turut mencermati sejumlah data global, termasuk inflasi Jepang yang turun ke 3,3 persen secara tahunan (yoy) pada Juni, dari 3,5 persen pada Mei. Angka ini merupakan level inflasi terendah sejak Desember 2024, didorong oleh penurunan harga energi. Inflasi inti Jepang juga turun menjadi 3,3 persen (yoy) dari 3,7 persen, masih jauh dari target Bank of Japan (BoJ) di kisaran 2 persen.
Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar menanti rilis data building permit preliminary yang diproyeksikan turun ke 1,39 juta dari 1,394 juta. Adapun data housing starts diperkirakan naik menjadi 1,3 juta unit dari sebelumnya 1,24 juta pada Mei.
Tidak ada komentar untuk "IHSG Diprediksi Melemah ke 7.250 seiring Penantian Arah Kebijakan The Fed"
Posting Komentar