Cuek Wamenaker saat Sidak, Sanel Travel Sebut: Kurang Surat Tugas

PEKANBARU, jpnn, idn times - Sanel Tour and Travel menyampaikan keterangannya tentang tidak adanya perhatian mereka terhadap keberadaan Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebnezer Gerungan yang datang pada hari Jumat (25/4/2025).

Kedatangan Pejabat Menteri Tenaga Kerja itu berkaitan dengan keluhan dari 12 mantan pekerja yang menyatakan bahwa ijazah mereka disimpan oleh pihak perusahaan.

Pemilik Sanel Tour and Travel, Santi, yang juga dikenal sebagai Tommy Freddy Simanungkalit, mengklaim bahwa kedatangan Wamenaker mestinya disertai oleh surat tugas.

"Kehadiran mereka harus disertai dengan adanya surat tugas atau surat perintah. Baik itu sebagai wakil menteri ataupun anggota dewan, semuanya mengacu pada prosedur standar yang berlaku," ujar Tommy kepada jpnn, idn times melalui sambungan telepon.

Tommy pun meragukan apakah Deputi Menteri Tenaga Kerja beserta timnya sudah menyelidiki permasalahan itu secara teliti.

"Ketika mereka tiba di sana (perusahaan), telah diperiksa dengan teliti dan ternyata tidak ada masalah. Lalu apa yang terjadi sesungguhnya," katanya.

Dia menyebutkan pula bahwa sang pemilik perusahaan mengatakan tidak ada yang memegang Ijazah mantan pegawai tersebut.

"12 individu ini bukan pegawai dari Sanel," terangnya.

Tommy pun menyatakan bahwa kehadiran rombongan dari Deputi Menteri Tenaga Kerja malah menggangu operasional perusahaannya.

"Percaya saja keramaian kedatangan mereka sangat ganggu. Mereka intimidasi orang-orang di sini. Datang seru-seruan dan membuat takut. Para karyawan bahkan sampai trauma hingga ingin resign. Namun kami tegaskan kepada mereka untuk menunggu dahulu, siapa tahu kelak memerlukan pekerjaan ini," jelas Tommy.

Insiden penghentian sementara ijazah dari mantan pegawai tersebut terungkap usai seorang pihak yang dirugikan mengadukan masalahnya ke anggota DPRD Pekanbaru bernama Zulkardi.

Insiden itu pun menarik perhatian Wamenaker, yang lantas mengunjungi pabrik tersebut secara tiba-tiba untuk memeriksanya.

Akan tetapi, pihak Sanel sama sekali mengabaikan kehadiran sang menteri, dan tak seorang pun dari para pemimpin atau pengelola perusahaan itu keluar untuk menyambut Wakil Menteri Tenaga Kerja beserta rombongannya dari Disnakertrans Riau.

Setelah Menteri Tenaga Kerja pergi dari tempat tersebut, pemimpin perusahaan yang baru ingin berjumpa dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Riau serta beberapa anggota dewan.

Pada awalnya, ada 12 individu yang mengklaim diri mereka adalah mantan pegawai dari sebuah jasa pengiriman barang dan menegaskan bahwa sertifikat pendidikan mereka disimpan oleh perusahaan tersebut.

Para korban menyatakan bahwa telah bertahun-tahun mereka menunggu ijazah yang disimpan oleh perusahaan sejak berhenti bekerja di sana.

Menurut data paling baru dari wakil DPRD Pekanbaru, Zulkardi, saat ini totalnya sudah ada 50 individu yang menderita pemblokiran ijazah mereka.

Tidak ada komentar untuk "Cuek Wamenaker saat Sidak, Sanel Travel Sebut: Kurang Surat Tugas"