Paviliun Sumitomo: Meraih Masa Depan Melalui Kehidupan Berkelanjutan di Tengah Hutan

Osaka, Sekilas Dunia Marketing – "Orang-orang di Jepang, terutama mereka yang memahami sejarah Sumitomo, pasti akan mengenali desain gedung paviliun kami," ujarnya, Hideyuki Terajima, wakil direktur Pavilion Sumitomo, dalam acara Pameran Dunia tahun 2025 tersebut. Ia menambahkan bahwa fasad bangunan ini mencerminkan pemandangan gunung Besshi. Hal itu dikatakannya saat merespon beberapa pertanyaan wartawan asal Indonesia di lobi paviliun, tempat event bertaraf internasional dan berlangsung selama setengah tahun mulai dibukanya venue pada tanggal 13 April 2025.

Bagi Pameran Dunia edisi ini dengan tema 'Merancang Masyarakat Masa Depan untuk Kehidupan Kami', Pavilion Sumitomo memutuskan untuk mengeksplor konsep "Amati Hutan dan Alam saat Menggali Masa Depan."

Grup Bisnis Besar Sumitomo sudah mencapai usia lebih dari 400 tahun, dan cerita awalnya bermula dari sebuah tambang timbal di Besshi, yang terletak di Prefektur Ehime—sekitar 372 kilometer melalui jalur darat dari Osaka. "Dari saat mulainya aktivitas pertambangan tersebutlah, Sumitomo menjalin ikatan dengan hutan," kata Hideyuki Terajima. Tiap inci lahan hijau yang hilang akibat aktifitas penambangan akan dikompensasi oleh penghijauan lagi, sehingga area tersebut kini populer disebut 'Hutan Sumitomo'.

"Satu pilar utama dari Grup Sumitomo adalah pelestarian hutan dan paviliun kami menyajikan pengetahuan yang berasal dari hutan serta alam," ungkap Kazutaka Horita, pegawai bagian lingkungan dan sumber daya milik Sumitomo Forestry Group.

Sumitomo mengalami pertumbuhan dari tambang ke banyak sektor usaha, seperti kimia, mesin konstruksi, perbankan serta asuransi, perkebunan karet hingga real estat. Di tanah air, mereka terkenal sebagai salah satu pelaku utama dalam proyek-proyek pembangkit energi.

"Kerja sama terjalin antara kami dan Sumitomo dalam mengembangkan Opus Park, sebuah Apartemen berlokasi di area Sentul," ungkap Rachmat Gobel, pimpinan dari kelompok Panasonic Gobel Indonesia saat bertandang ke Pavilion Sumitomo, pada hari Selasa tanggal 15 April tahun 2025.

1. Gudang Sumitomo yang ada di Pameran Dunia 2025 direncanakan terbuat dari 1.000 batang pohon

Fasad atau tampilan depan dan penutup tembok serta atap eksterior paviliun terbuat dari platina papan kayu. Bahan ini berasal dari 1.000 pohon yang ditanam di Hutan Sumitomo pada tahun 1970 ketika Expo Dunia sedang digelar di Osaka. Konsep acara tersebut adalah untuk menghormati setiap bentuk kehidupan; oleh karena itu, Sumitomo memilih untuk menggunakan sumber daya alami seperti kayu dengan cara yang bertanggung jawab.

Sampah, namun hasil akhirnya berupa Pavilion yang penuh dengan kenyamanan dan kedamaian dari kayu.

Beberapa tenda yang ada di Expo 2025 benar-benar mengggunakan bahan seperti kayu, bambu, atau rotan pada bagian depannya guna menafsirkan tema acara tersebut. Di area pameran ini, banyak kursi telah diproduksi dengan material utama berupa kayu ataupun bambu.

2. Di sektor pengalaman, para pengunjung menerima satu buah lentera untuk berkelana di dalam hutan yang asing bagi mereka.

Ide utamanya adalah menggali eksistensi hidup dalam hutan serta lingkungan alami. Desain interior dari bangunan tersebut disesuaikan mirip dengan suasana rimba tropis yang dipenuhi oleh ratusan pepohonan tebal dan setinggi gunung. Konsep ini mencampuradukkan unsur-unsur asli dan digital untuk membentuk nuansa sebuah hutan. Para pengunjung nanti akan diajak menyusuri jalanan semak-belukar sambil menggunakan sorot lampu sebagai panduan, dimana cahaya tersebut dapat merangsang penampilan visual maupun audio selama petualangan, memberi informasi tentang cerita-cerita tak terduga seputar ekosistem yang belum sempat dikenali.

Desainnya bersifat interaktif, di mana lentera berfungsi sebagai kunci untuk "menyalakan" interaksi tersebut, bahkan ketika menjelajahi gua tempat tinggal si tupai. Berbagai jenis makhluk hidup dapat ditemui dalam hutan ini. Semuanya tersembunyi di lingkungan gelap dan bertema mistis seperti hutan asli. Goyangkan lenteramu sambil memperhatikan jalanan sempit dari segala arah, kamu akan menemukan tumbuhan dan binatang langka. Ini adalah pengalaman seru bagi anak-anak yang besar di apartemen perkotaan.

Apartemen, layaknya banyak remaja pada masa kini.

Terdapat pula aktivitas penanaman ceri Jepang dalam bentuk program interaktif yang bakal berlangsung selama bertahun-tahun sampai dengan puluhan atau bahkan ratusan tahun mendatang. Tanaman yang ditanam oleh para anak-anak nanti akan dipajang di tembok luar paviliun sebelum akhirnya dirapatkan. Tujuannya adalah agar pengalaman ini dapat mendorong generasi muda di kemudian hari untuk lebih memusatkan perhatian mereka pada hutan serta lingkungan secara umum saat merencanakan masa depan.

3. Atraksi interaktif menyambut Anda di akhir perjalanan melintasi hutan asing tersebut.

Setelah berkeliling hutan kurang lebih 20 menit dengan penerangan lentera, para tamu istirahat sebentar untuk melihat pertunjukan yang memakai layar imersia. Layar besar tersebut memiliki lebar 20 meter serta tinggi 7,5 meter, menghadirkan tayangan seperti halnya "Avatar" namun dalam format 3D. Selama 20 menit menonton film pada layar itu, penumpas didinginkan oleh angin buatan bersama embusan asap sintetis yang melenyupi tubuh dan indra mereka.

Pada akhir pementasan, para penari asli keluar di atas panggung; mereka adalah orang sungguhan, tidak hanya gambarnya atau proyeksi hologram. Para tarian ini tampak seperti bagian tak terpisahkan dari lukisan latar belakang pada layar besar tersebut, disertai oleh alunan musik yang menciptakan atmosfer gembira, sebagai wujud hidupnya dari dalam hutan itu sendiri.

Pada sesi penampilan, para hadirin dilarang untuk merekam video atau mengambil foto.

4. Di Pavilion Sumitomo, para pengunjung diundang untuk berpartisipasi dalam penanaman pohon dengan sasaran mencapai 10.000 tanaman.

Pengunjung akan secara langsung merasakan menahan benih dan tanah sambil mengenal pentingnya relasi antara hutan dan manusia beserta siklus alaminya. Selama acara expo tersebut, sekitar 10.000 biji siap ditanam itu bakal dipindahkan ke "Hutan Sumitomo" untuk dilestarikan bagi generasi mendatang.

"Tanaman utama adalah pohon cemara Jepang sebagai bagian dari program interaktif yang akan bertahan selama beberapa dasawarsa danabad mendatang," ungkap Kazutaka Horita. Benih-benih yang ditanamkan oleh para anak-anak nanti akan dipajang di tembok eksterior paviliun tersebut. Kamilah optimis bahwa peristiwa ini dapat memotivasi generasi muda di kemudian hariuntuk lebih peduli kepada hutan serta lingkungan saat mereka merencanakan masa depannya," tambahnya.

Pameran Dunia bukan hanya sekadar acara untuk memperlihatkan hasil kerja keras para pesertanya, baik itu dari negara, organisasi ataupun perusahaan. Dalam Pavilion Sumitomo, pengunjung ' dilepaskan' setelah melalui berbagai kotak-kotak yang menampilkan ribuan inovasi yang telah dilaksanakan oleh mereka sepanjang waktu. Terkesan jelas bahwa prinsip keberlanjutan menjadi salah satu fondasi utama dalam operasional conglomerate besar asal Jepang tersebut.

Tidak ada komentar untuk "Paviliun Sumitomo: Meraih Masa Depan Melalui Kehidupan Berkelanjutan di Tengah Hutan"